BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Telepon seluler atau
handphone (Hp) merupakan salah satu alat komonikasi jarak jauh. Telepon seluler
juga bisa kita bawa kemana mana karna dengan bentuknya yang kecil dan ringan.
Telepon seluler atau
handphone (Hp) sudah ada sejak jaman penjajahan yaitu kira kira tahun 1947
yaitu di Negara paman Syam alias Amerika Serikat dan Negara negara Eropa
lainnya.
Telepon seluler saat ini
sudah meraja lela di kalangan
masyarakat khususnya di Indonesia.
Tidak hanya orang orang dewasa, anak anak yang masih SD pun sudah memiliki
handphone.
2.
Rumusan Masalah
Rumusan yang dapat kita ambil :
v
Negara manakah yang
pertama kali menciptakan telepon seluler dan siapakah tokoh penemunya yang
pertama!
v
Telepon seluler merek
apakah yang pertama kali di perkenalkan!
v
Etika etika apa saja
yang perlu di perhatikan dan di jaga bagi pengguna telepon seluler
BAB II
1.
Sejarah Telepon Seluler
Pada tahun 1910
adalah cikal bakal telepon seluler yang di temukan oleh Lars Maqnus
Ericcson, yang merupakan pendiri
perusahaan ericsson yang kini di kenal dengan
perusahaan Sony Ericsson.
Pada tahun
1970-an perkembangan telepon seluler menjadi pesat dengan di dominasi oleh 3 perusahaan besar yaitu: Perusahaan Nokia,
Perusahaan Motorolla, Perusahaan Ericsson. 3 tahun kemudian Motorolla
mengenalkan telepon genggam, ukurannya memang cukup besar dengan antena pendek.
Ada
pula ponsel dengan ukuran skoper. Dr
cooper yang menjadi manajer proyek
inovasi Motorola itu memasang base station di New York. Untuk proyek ini Motorolla bekeja
dengan Bell Lebs. Penemuan ini sekaligus di klaim sebagai penemu ponsel
pertama.
Sistem Motorolla mempertunjukan cara
berkomonikasi aneh dari terminal telepon portable. Dia mencoba ponsel raksasanya
sambil berjalan-jalan di berbagai lokasi di New York. Itu lah saat pertama ponsel di
tampilkan dan di gunakan di depan public. Degan berat 30 once sekitar (800
gram) atau 10 kali lipat di bandingkan rata- rata ponsel yang beredar saat ini.
2.
Dampak Pengguna Telepon Seluler
Hadirnya
tekhnologi komunikasi beupa telepon seluler yang semakin pesat dan maju tidak
dapat kita hindari. Berbagai upaya dan cara
yang kita lakukan untuk menolak hadirnya tekhnologi komonikasi tersebut malah
justru akan semakin membuat kita pusing. Secara tidak langsung memang
tekhnologi komonikasi membawa berbagai keuntungan bagi mereka penggunanya.
Namun dibalik keuntungan yang menggiurkan tersebut ternyata terselib banyak
kerugian yang menyebabkan dampak buruk bagi psikologis dan kesehatan pengguna
tekhnologi komonikasi itu tersebut.
Secara
nyata jelas terlihat bahwa tekhnologi komunikasi memberikan keuntungan yang
sangat besar bagi penggunanya terutama dalam hal berkomunikasi ( komunikasi
tidak lagi rumit seperti dulu.
Ponsel yang
ringan dan tampak dapat di bawa di dalam
saku jaket atau dompet. Kebebasan untuk mengirim dan menerima pangilan telepon
dari mobil, restoran, suudut jalan bahkan ketika mendaki gunung , dalam waktu
singkat di pandang sebagai kebutuhan mendasar dan dapat menghemat waktu yang
memang besar artinya bagi para pedagang dan orang-orang yang merasa perlu untuk
bisa menghubungi sewaktu-waktu. Telepon seluler menambah rasa nyaman dan aman.
Meski
begitu masih sedikit sekali orang yang menyadari kerugian atau dampak negatip
dari handphone dan mau berusaha untuk perlahan menanamkan cara
atau kiat untuk mengurangi dampak yang dihasilkan dari pengguna telepon seluler.
Berdasarkan
survey Siemens Mobile Lifestyle III
menyebutkan bahwa 60% remaja usia 15- 19 tahun dan pancaremaja lebih senang
mengirim dan membaca SMS dari pada membaca buku, majalah, atau Koran. Bahkan
menurut data kompas ( 4 april 2003) yang melakukan steet poling yang di
lakukan pada 100 remaja SMU di
Jakarta, Bogor, Bandung dan Semarang menunjukan bahwa 51% mereka mengirim SMS 11-20 kali, 35% 2-10 kali dan 14% lebih dari 20 kali sehari.
Fenomena itu jelas menjadi salah satu potret dampak perkembangan komunikasi
melalui HP. Bahkan sebesar 73% mereka
mengeluarkan biaya untuk voucher perbulannya sekitar 100-200 ribu, 9%
antara 201-300 ribu dan 8% lebih dari 300 ribu perbulan. Ini artinya bahwa di
samping menurunkan minat baca, HP juga mengarahkan
masyarakat untuk hidup konsumtif.
Di atas
adalah dampak dari segi sosial budaya masyarakat. Lalu bagaimana dampak
negatip dilihat dari kejahatan psikologi
seseorang maupun kesehatan?
Dari segi
kejahatan , dampak nyata yang negatip dan banyak terjadi atas pengguna HP
adalah bahwa ternyata komunikasi dengan HP dapat memunculkan praktik bisnis
elegal dan ironisnya HP juga di jadikan ajang penipuan untuk mengeruk
keuntungan dengan dalih menang dalam suatu undian di dunia maya. Penyalahgunaan
fasilitas dari HP juga membawa dampak buruk bagi kaum remaja Indonesia. Melalui HP aksi
pornografi semakin merajai benak kaum remaja Indonesia. Merekam aksi porno,
mengambil atau dengan sengaja memotret gambar porno untuk kemudian du sebarkan
ke HP lain adalah fenomena yang marak terjadi di kalangan remaja bahkan
anak-anak.
Secara
psikologis kerugian yang di akibatkan dari pengguna telepon seluler adalah
manusia menjadi malas untuk bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitar.
Dampak atas
pengguna HP dari segi kesehatan juga tak kalah mengerikan. Berbagai penyakit
serta kemungkinan terburuk hadir dalam tubuh manusia melengkapi kerugian atas
pengguna HP atau telepon seluler.
3.
Etika-Etika
Menggunakan Telepon Seluler
Beberapa etika yang perlu di
perhatikan dan di jaga berkaitan dengan penggunaan telepon seluler, antara
lain:
A.
Menyingkat
pembicaraan,
B.
Tidak menyusahkan
penerima telpon,
C.
Menjaga perasaan
penerima telepon dan tidak membuatnya tersinggung,
D.
Mematikan ponsel atau
mengaktifkan tanpa nada saat memasuki mesjid,
E.
Menghindari penggunaan
nada dering lagu dan musik,
F.
Tidak menggunkan
ponsel pada saat berada di majelis ilmu atau pada forom- forom besar secara
umum,
G.
Jangan merekam
pembicaraan atau mengaktifkan suara luar di tengah orang banyak tanpa
sepengetahuan lawan bicara,
H.
Tidak meninggalkan
ponsel sembarangan di tempat-tempat umum,
I.
Waspadai penggunaan
kamera ponsel,
J.
Menjaga sopan santun
dalam menulis pesan singkat,
K.
Meneliti kebenaran
suatu pesan,
L.
Hindari pesan-pesan
SMS yang tidak baik,
M.
Memastikan kebenaran
nomor tujuan,
N.
Jagalah perasaan dan
kondisi penerima,
O.
Jangan melihat isi
ponsel orang lain dan membaca pesan-pesan di dalam tanpa izin pemiliknya,
P.
Tidak menggunakan ponsel untuk berhubungan dengan lawan jenis,
Q.
Jangan sering bermain
ponsel dalam forum,
R.
Berpura-pura dan
senang di puji.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan





i)
Dari segi sosial:
menurunkan minat baca masyarakat bahkan kaum remaja yang masih sekolah, dan HP
juga mengarahkan masyarakat tuk hindup konsumtif.
ii)
Dari segi kejahatan:
ajang penipuan untuk mengeruk keuntungan, merekam aksi porno kemudian di
sebarkan ke HP lain,
iii)
Dari segi psikologis:
manusia menjadi malas untuk bersosialisasi dengan teman dan lingkungan
sekitarnya.
iv)
Dari segi kesehatan:
akan menimbulkan berbagai penyakit, seperti kemandulan dan kanker.
2.
Saran- saran





DAFTAR PUSTAKA
-
Nurudin, Sis tem Komonikasi Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers,
2005.
-
Fidler, Roger, Mediamorfosis:
Understanding New Media, Thousand Oaks. California: Pine Forge
Perss, 1997
oke siip bro makasih ijin copas hehe
BalasHapusmampir di blog ane bro baru bikin....